Jumat, 01 Maret 2013

HAL TASYAFFU’ MEMBACA SHOLAWAT DENGAN BERDIRI


HAL TASYAFFU’ MEMBACA SHOLAWAT  DENGAN BERDIRI

Maksudnya adalah untuk mengekspresikan/mencetuskan rasa ta'dzim mahabbah, memulyakan dan mencinta sedalam-dalamnya kepada Beliau Rosuululloh shollalloohu 'alaihi wasallam wa Ghoutsu Hadzaz-zamaan wa saiiri Ahbaabillahi rodiyalloohu 'annum dengan hati yang tulus semurni-murninya.
Beliau Hadrotul Mukarrom Mbahyai K.H. Abdoel Madjid Ma'roef dalam suatu fatwa amanatnya dalam acara Kuliah Wahidiyah di suatu daerah mengemukakan bahwa sudah menjadi tradisi (kebiasaan) bangsa arab dalam memberikan penghormatan kepada para pemimpinnya dilakukan dengan berdiri. Dan cara memberikan penghormatan kepada para pemimpin dengan berdiri ini dilakukan juga oleh semua negara di dunia dewasa ini terhadap pemimpin-pemimpin negarawan dan lebih-lebih kepada tamu negara. Maka wajar sekalilah bagi kita ummat Islam dalam memberikan penghormatan kepada junjungan kita Kanjeng Nabi Muhammad Rosuululloohi sholla-lloohu 'alaihi wasallam yang Pemimpin jagad dan Pembimbing manusia/ummat, juga dengan berdiri. Sesungguhnya cara kita menghormat itu masih jauh sekali, belum sepadan dengan kemulyaan dan kebesaran pribadi Beliau Kanjeng Nabi shollalloohu 'alaihi wasallam.

"Berdiri semualah kamu sekalian untuk menghormati Pemimpinmu atau orang-orang pilihanmu sekalian".
                                  (Hadits shoheh riwayat Dailami dari Abi Sa'iid).

Para Ulama ahli Ilmu (ilmu kesadaran kepada Alloh wa Rosuulihi saw.), Ulama-ulama Ahlul-fadli, Ulama-ulama Ahlut taqwa, Ulama-ulama Shufiyin sangat berhati-hati sekali didalam menghormat Beliau Rosuulullooh. Segala adab sopan santun lahir bathin dipegangnya baik-baik, dilaksanakannya dengan sepenuh hudlur dan tawaddlu'. Didalam kitab Targhiibul Msytaqqiin halaman 17 disebutkan j antara lain :

"Para Ahli  Ilmu dan ahlul-fadli serta ahlut taqwa dengan  sungguh-sungguh  membiasakan  berdiri  tegak diatas  kaki  (ketika membaca  Sholawat menghormati; kepada Rosuululloohi shollalloohu 'alaihi wasallaam hadir ditempat manapun beliau shollalloohu 'alaihi wasallaam disebut-sebut. Hadir, bahkan berjejer dekat, dengan dan dekat sekali".

Petunjuk Pelaksanaan Tasyaffu dan Istighoutsah dengan Berdiri
Setelah nida’ berdiri yang menghadap ke selatan selesai, kemudian semua menghadap ke arah pusat ditengah-tengah hadirin hadirot (tetapi kalau Mujahadah sehabis sembahyang maktubah dan Mujahadah menghadap kiblat, tasyaffu’ dan istighoutsah berdiri dilakukan menghadap kearah kiblat juga). Membayangkan seolah-olah Rosuulullooh SAW dan Ghoutsi Hadzaz Zaman RA, hadir ditengah-tengah kita (tempat mujahadah). Tangan ngapu rancang, tangan kanan diatas tangan kiri dan kepala menunduk, penuh hormat. Sikap batin merasa benar-benar dihadapan Rosululloh SAW dan Ghoutsu Hadzaz Zaman RA. Menghormat sepenuh ta’dhim, mahabbah, memohon syafa'at tarbiyah, Nadhroh. Merasa sangat malu dan takut sebab penuh dosa dan berlarut-larut. Tidak konsekwen sebagai ummat, tidak konsekwen sebagai hamba Alloh, tidak konsekwen bahkan menodai Perjuangan Fafirruu Ilalloh wa Rosuulihi SAW.
Yang dibaca adalah : AL FAATIHAH ... 1x, YAA SYAAFI'AL KHOLQI ... dst. (dilagukan) ... 1x, YAA SAYYIDII YA ROSU-LALLOH .... 3x, YAA AYYUHAL GHOUTS ... (dilagukan) ... 1x, dan AL FAATIHAH ... 1x.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar