KEJERNIHAN
HATI DAN KEBERSIHAN LAHIR
Kejernihan hati atau kesucian batin dan
kebersihan lahir atau kebersihan badan, pakaian, pangan, teirnpat tinggal dan
lingkungan adalah suatu kondisi yang mutlak dibutuhkan oleh setiap manusia
untuk membina dan menjamin hidup dan kehidupan yang tenang, tentram, bahagia,
sejahtera dunia dan akhirat. Oleh karena itu upaya untuk memperoleh kejernihan
hati dan kebersihan lahir adalah termasuk perjuangan hidup yang harus
diusahakan oleh setiap manusia.
Alloh SWT Tuhan Maha Pencipta, menciptakan
nanusia terdiri dari dua unsur,.unsur jasmani atau jasad dan unsur rohani atau
jiwa, yang keduanya memerlukan pembangunan dan pemeliharaan yang
sebaik-baiknya.
Manusia diberi dua macam kekuatan, kekuatan
janmani dan rohani, atau kemampuan yang bersifat lahiriyah dan batiniyah. Kedua
kekuatan yang diberikan Alloh SWT itu tidak lain agar dipergunakan untuk
mendatangkan sebesar-besarnya manfaat, guna memperoleh dan membina hidup
selamat sejahtera dan bahagia lahir dan batin.
Kekuatan lahiriyah adalah kekuatan yang
dihasilkan oleh karya-karya lahir atau kekuatan yang dihasilkan oleh tenaga
lahir yang dapat diperhitungkan oleh akal fik:.ran, dan akal fikiran itu
sendiri tergolong kekuatan lahir. Adapun kekuatan batiniyah adalah kekuatan yang
dihasilkan oleh daya jiwa atau tenaga batin yang tidak dapat diperhitungkan
dengan akal fikiran. Betapapun benarnya kemampuan lahiriyah manusia, akan
tetapi masih terbatas sekali apabila dibandingkan dengan kamampuan batin atau
daya jiwa manusia. Kekuatan lahir hanya bisa berhubungari dengan alam nyata,
sedangkan kekuatan jiwa manusia dapat menembus alam ghoib, dapat mengadakan
komunikasi dengan alam luar manusia, seperti alam jin, alam malaikat, alam
barzah/ bahkan dapat beraudensi dengan Tuhan pencipta alam semesta.
Manusia diciptakan dalam bentuk yang
sebaik-baiknya hanya manusia yang diberi dua macam kekuatan yang amat luas
seperti itu. Makhluq-makhluq selain manusia diberi dua macam kekuatan seperti
yang diberikan manusia.
Demikian kasih sayang Alloh SWT kepada
manusia hamba-Nya Ini perlu kita renungkan untuk mendahului perabahasan masalah
MENJERNIHKAN HATI agar tumbuh rasa kesadaran kepada Alloh SWT yang mendalam,
sehingga dapat senantiasa meningkatkan syukur kepada-Nya.
Pusat segala kegiatan manusia, baik
kegiatan jasmani maupun rohani terletak didalam hatinya. Hati merupakan pusat
komando "dan" motor penggerak dari segala macam gerak dan tingkah
laku manusia. Hati ibarat Raja atau Pemerintahnya. Perbuatan manusia yang baik
maupun yang jahat, .emuanya dikomando dan digerakkan oleh hati.
Di dalam hati manusia bermarkas dua macam
dewan, yang berlainan pengaruh dan arahnya satu sama lain, bahkan saling
bertolak belakang dan sangat berJawanan. Yaitu "Dewan perancang kebaikan
dan Dewan perancang kejahatan". Siapa diantara dua dewan itu yang berkuasa
didalam hati, dialah yang memegang komando setfala gerak dan perbuatan manusia.
Adapun faktor fikiran, sekalipun dipenuhi dengan , berbagai macam
perbendaharaan ilmu pengetahuan dan hikmah kebijaksanaan namun fungsinya hanya
sebagai "Dewan Pertimbangan" dan tidak memegang peranan yang
menentukan.
Jelasnya, manusia akan menjerumus kejurang
kejahatan dan kehancuran apabila hatinya penuh dengan kotoran-kotoran nafsu,
sehingga hatinya dikuasai dan diperintah oleh Dewan Perancang kejahatan. Dan
manusia dikatakanbaik, baik budi pekertinya dan baik perbuatannya, apabila
hatinya dipimpin oleh Dewan Perancang kebaikan, sebab hatinya suci bersih clari
pengaruh atau kotoran nafsu. Kotoran nafsu yang melakat didalam hati dapat
menimbulkan penyakit hati, sehingga dapat mengganggu kesehatan mental manusia.
Maka hati manusia harus selalu dibersihkan dari kotoran-kotoran dan hama
penyakitnya hati, dengan menempatkan Dewan Perancang kebaikan sebagai Raya atau
pemerin tah yang bi jaksana didalam dirinya!.
Betapa tepat dan. bijaksananya Rosululloh
SAW memberi kan peringatan kepada kita dengan Sabda-Nya :
"Sesungguhnya didalam jasad manusia
itu ada segumpal daging; apabila segumpal daging itu baik, menjadi baik pulalah
seluruh jasad, dan apa'bila rusak atau kotor, menjadi rusak pula seluruh jasad.
Ketahuilah, yaitu hati".
(Hadits riwayat Imam Buchori).
1.
Apakah yang dimaksud menjernihkan hati
itu ?
Menjernihkan hati atau mensucikan batin
maksudnya : membebaskan hati dari pengaruh-pengaruh nafsu yang senantiasa
berusaha dan berpartisipasi untuk menguasai hati manusia.
Membersihkan hati, istilah yang populer
sekarang dise-but operasi mental atau pembangunan mental/ jiwa.
Didalam Kitab Suci Al Qur'an diterangkan
pernyataan Nabi Yusuf a.s., tentang tekad Beliau yang senant.iasa waspada
terhadap tipu daya nafsu sebagai berikut :
"Dan tidaklah aku membiarkan diriku
(dikuasai nafsu ) karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rohmat oleh Tuhanku".
(Yusuf - 53 )
2.
Faedah dan Hukumnya Menjernihkan
Hati
Faedah menjernihkan/membersihkan hati
banyak sekali, antara lain :
a. Untuk menghidarkan manusia dari kejahatan dan kehan-curan dunia dan
akherat.
b. Untuk menjadikan manusia baik lahir dan batinnya yang disebabkan
hatinya suci bersih dari kotoran-kotoran nafsu.
c. Untuk kebahagiaan dan keselamatan, khususnya dihari kebangkitan.
Firman Alloh SWT :
"Dihari kebangkitan harta dan
anak-anak tidak berguna (hari qiyamat), kecuali orang-orang yang menghadap
Alloh dengan hati yang suci bersih (suci-bersih dari syirik dan ma'siyat).
Adapun hukumnya menjernihkan/membersihkan
hati adalah : wajib 'Ain. Sebagaimana pernyataan para ulama', teruta-ma para
ulama1 shufi sebagai berikut :
Menjernihkan hati (jiwa) dari
kotoran-kotoran (nafsu) adalah wajib (Kitab Kifayatul Atqiya').
Wajib disini dalam arti harus diusahakan
oleh setiap orang, baik pria, wanita, tua-muda dari golongan dan angsa manapun
juga semuanya wajib menjernihkan hati, alam rangka mencapai hidup dan kehidupan
yang baik di dunia dam akherat.
3.
Cara Menjernihkan Hati
atau Operasi Mental
Sebelum kita pelajari bagaimana cara
menjernihkan hati, marilah kita perhatikan operasi mental yang dialami
Rosuululloh SAW ketika akan menjalani Isro’ Mi'roj. Operasi mental
tersebut merupakan tuntunan nyata yang harus diikuti para ummat, bahkan oleh
setiap manusia.
Adapun caranya operas! sebagai berikut :
a. Kotoran-kotoran yang terdapat di hati Rosululloh SAW oleh Malaikat
Jibril dicuci dengan air Zam Zam.
b. Kemudian hati Rosuululloh SAW dipenuhi dengan hikmah, Iman, ham
(ramah-tamah/lemah-lembut), Ilmu, yakin dan Islam.
Berkat adanya operasi tersebut, segala
gangguan dan godaan yang dialami dalam perjalanan Isro’ Mi roj dapat diatasi
dengan sempurna dan sukses menghadap kehadirat Alloh SWT untuk menerima
tugas-tugas yang harus dilaksanakan para ummat, antara lain sholat lima waktu
dalam sehari-semalam.
Adapun cara menjernihkan hati bag! kita,
secara global dapat dilaksanakan.dengan dua macam cara, yaitu :
1) Mendayagunakan kemampuan batiniyah, mendayagunakan kemantapan
batiniyah, yakni dalam bentuk berdo'a kepada Alloh SWT Tuhan Yang Maha Pengasih
lag! Maha Penyayang, memohon hidayah dan taufiq-Nya. Berdo'a adalah ciri khas
dari hamba Alloh yang beriman dan merupakan senjata baginya dan merupakan otak/intinya
ibadah Rosuululloh SAW bersabda :
"Do'a
adalah senjata orang Mu'min dan tiangnya agama dan sebagai cahaya (yang
memerangi) langit dan bumi".
"Doa adalah otak/inti/pemimpinnya
ibadah".
Senjata yang serbaguna. Dapat dipergunakan
untuk menghadapi segala macam persoalan dan kepentingan, termasuk senjata untuk
operasi mental atau menjer-nihkan hati. Berdo'a adalah Ibadah, sebagai
pelaksanaan Firman Alloh SWT :
Dan Tuhanmu berfirman : "Berdo'alah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu".
2) Mendayagunakan kemampuan lahiriyah. Mendayagunakan kemampuan
lahiriyah dalam bentuk bekerja, berkarya dan bentuk-bentuk aktifitas lahiriyah
lainnya, misalnya : melalui penjajaran dan pendidikan, lewat sistim da’wah,
melalui organisasi-organisasi sosial dan sebagainya.
Cara operasi mental seperti itu, dalam
garis besarnya dititik beratkan pada prinsip penanaman ilmu pengetahuan,
sehingga diharapkan bisa tumbuh kesadaran dalam jiwanya.
Pendayagunaan kemampuan rohani dan jasmani
seperti diatas, harus dipergunakan manusia untuk mencapai kebahagiaan dan
keslamatan. Keduanya harus digunakan secara harmonis, seirama, seimbang, saling
isi mengisi dan saling dukung-mendukung.
Contoh :
Pendayagunaan kemampuan lahiriyah, seperti
mencari ilmu pengetahuan, apabila tidak didukung dengan Pendayagunaan kemampuan
batiniyah yaitu memohon hidayah Alloh SWT, maka pasti Ilmu Pengetahuan yang
diperolehnya tidak akan menjadi Ilmu yang berrnanfa'at, sehingga Ilmu itu tidak
akan mampu meletakkan ben«ih yang menumbuhkan kejernihan hati, ketentraman
batin dan kesehatan mental. Bahkan boleh jadi ilmu-ilmu yang tidak disertai
hidayah Alloh itu, malah menyuburkan bercokolnya "Imprialis nafsu"
sebagai "Dewan Perancang Kejahatan" didalam hati manusia. Sehingga
timbul riya', ujub dan takabbur.
Dalam hubungan antara ilmu dan hidayah,
Rosuu-lulloh SAW telah memperingatkan kita dengan sabdanya :
"Barang siapa bertambah ilmunya dan
tidak bertainbah hidayahnya, maka tidak menjadi bertambah (dekatnya) melainkan
semakin jauh dari Alloh SWT".
Apakah hidayah Alloh dapat diperoleh atau
diusahakan dengan upaya manusia ? Jawabnya tegas DAPAT.
Firman Alloh dalam Al Qur'an surat Al.
Ankabut ayat 69 sebagai berikut :
"Dan orang-orang yang berjihad untuk
(mencari keridloan) Kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka
jalan-jalan Kami".
Berjihad disini artinya bersungguh-sungguh
atau berusaha dengan sungguh-sungguh lahir dan batin. Berusaha menuju kepadanya
untuk memohon hidayah dan Taufiqnya.
Istilah didalam Wahidiyah,
bersungguh-sungguh memohon kepada Alloh itu disebut "Mujahadah".
Hu-bungan antara Hidayah dan Mujahadah, Imam Ghozali RA menyatakan dalam Kitab
Ihya'nya :
"Mujahadah adalah kuncinya hidayah
tidak ada kunci untuk memperoleh hidayah selain Mujahadah".
Kesimpulannya : Cara men jernihkan hati /operas! mental adalah dengan :
a) Mujahadah/berdo'a dengan sungguh-sungguh.
b) Menuntut Ilmu Pengetahuan dan mengamalkan ilmu-ilmu yang
diperolehnya.
4.
Alat Untuk Men Jernihkan Hati
Salah satu alat yang ampuh dan ringan untuk
menjernihkan hati adalah do'a sholawat. Sholawat dapat dlgunakan alat untuk
menjernihkan hati dan dapat membawa ummat bersih jiwanya yang .sekaligus akan
menjauhkan cari perbuatan tercela serta akan menciptakan umat dalam kehidupan
damai yang diikat oleh rasa kasih sayang, hormat-menghormati dan cinta-mencintai
satu sama lain.
“Segala sesuatu
itu ada alat pencuci dan pembersih. Adapun alat pencuci hati seorang mu'min dan
pembersihnya dari kotoran yang sudah melekat/sudah berkarat itu dengan membaca
Sholawat kepada-Ku" .
(Sa'adatud daroini hal. 511)
Secara umum mengenal faedah dan manfa'at
do'a sholawat bagi si-pembaca
Sholawat adalah :
"Sesungguhnya msmbaca Sholawat kepada
Mabi SAW itu bisa menerangi hati dan mevmsulkan tanpa Guru kepada Tuhan Dzat
Yang Maha Mengetahui perkara ghoib".
Menerangi hati maksudnya hati menjadi
padang, jernih, bersih, suci, tenang, aman dan tentram. Mewusulkan maksudnya
mengantarkan dan menyampaikan kepada
tingknt kondisi batitjiyah
sadar (ma'rifat) kepada Alloh
SWT.
5.
Kesucian/Kebersihan Lahir
Agama Islam sangat mementingkan kesucian
dan kebersihan. Karena itu, kita harus selalu menjaga kesucian batin dan
kesucian/kebersihan lahir, agar hati/ badan, pakaian, pangan, tempat tinggal
dan lingkungan selalu suci/bersih.
Suci dan bersih itu sehat. Orang yang suci
dan bersih akan terhindar dari penyakit. Orang yang suci dan bersih dicintai
Alloh, sebagaimana firmannya :
“Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang
yang bertaubat (mensucikan batin) dan orang-orang yang mensucikan cliri
(mensucikan lahir)".
(Al-Baqarah
- 222).
Rosuululloh SAW bersabda :
"Kebersihan itu sebagian dari
Iman".
Jadi tegasnya, tidaklah sempurna iman
seseorang, kecuali jika ia memandang bahwa kebersihan lahir dan kesucian batin
itu sebagai hal yang "penting dan
pokok". Merupakan pokok pangkal kesehatan jasmani dan rohani.
Hubungar. antara kebersihan lahir dan' kesucian batin sangat erat sekali, dan
lahir itu menunjukkan batinnya. Sebagaimana yang pernah didawuhkan Hadlrotul
Mukarrom Romo Yahi.
"Lahir itu menunjukkan batinnya".
Adapun cara menjaga kebersihan/kesucian
lahir antara lain : Mandi, mencuci, menyapu, bersuci, membuang sampah pada
tempatnya dan sebagainya. Masalah bersuci (Thoharoh) dari hadats dan najis perlu
sekali kita pelajari dengan teliti tata caranya, karena sebagian besar tata
cara ibadah, lahirnya harus dalam keadaan suci dari hadats dan suci dari najis.
Hal tersebut seringkali diperingatkan oleh Hadratul Mukarrom Romo Yahi dalam
berbagai kesempatan, dan sliau menyerukan agar supaya dalam pengajian-pengajian
Wahidiyah disamping membaca Buku-buku Wahidiyah juga supaya membaca/mempela
jari Buku/Kitab-kitab dibidang syare'at.
Adapun cara memelihara/menjaga Kesehatan
jasmani dan rokhani adalah sebagai berikut :
Jasmani :
a. Memelihara kebersihan badan dan lingkungan.
b. Makan makanan yang bergizi.
c. Berolah raga dan beristirahat dengan teratur.
d. Berobat bila sakit.
Rokhani :
a.
Menjaga kesucian batin.
b.
Menuntut Ilmu yang bermanfa'at.
c.
Memberi makanan rokhani dengan
pengabdian diri dan kesadaran kepada Alloh wa Rosuulihi SAW.
d.
Bermujahadah.
Hubungan antara Kesehatan jasmani dan
Kesehatan rokhani sangat erat sekali, sebagaimana pepatah mengatakan :
"Akal/rokhani yang sehat terletak
didalam jasad yang sehat".
Al Faatihah
....................................... 1 x
Yaa Syaafi'al kholqish-sholaatu wassalaam
.... dst. 3 x
Yaa Sayyidii yaa Rosuulallooh
..................... 7 x
Yaa Ayyuhal Ghoutsu salaamullooh
............. dst. 3 x
Al Faatihah .......................................
1x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar