PENYIARAN WAHIDIYAH
Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah
disamping kita amalkan sendiri sekeluarga supaya disiarkan kepada masyarakat
luas tanpa pandang bulu, tidak pilih-pilih. Siapa saja, golongan apa saja, dari
tingkatan bagaimanapun juga, dari agama dan bangsa mana saja, pokoknya dari
lapisan masyarakat yang bagaimanapun supaya diajak mengamalkan Sholawat
Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah ! .
Dasar Penyiaran "tidak pandang
bulu" ini antara lain mengikuti jejak Rosuululloh SAW yang ke-Rasulannya meliputi
seluruh ummat manusia sebagai firman Alloh:
Artinya kurang lebih :
"Dan tiada KAMI mengutus Engkau
(Muhammad) melainkan untuk ummat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
(34 - Saba' : 28).
Artinya kurang lebih :
"Dan tiada KAMI mengutus Engkau
(Muharnmad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (21 - Al
Anbiyaa : 107).
Setiap manusia dari bangsa apa saja dan
dari tingkatan manapun juga pasti ingin kepada kejernihan hati, ketenangan
batin dan ketentraman jiwa untuk membangun kehidupan yang selamat sejahtera dan
bahagia lahir batin di dunia sampai di akhirot.
Sholawat Wahidiyah, alhamdu Lillah
sebagaimana terbukti dalam kenyataan yang dialami, oleh para Pengamalnya
alhamdu Lillah dikaruniai atsar (manfaat) terutama berupa kejernihan hati,
ketenangan batin dan ketentraman jiwa yang dibutuhkan oleh setiap orang
tersebut. Dan di samping itu juga dikaruniai kebaikan-kebaikan dan
manfaat-manfaat yang tidak sedikit macamnya. Bermacam-macam kesulitan,
kesusahan dan kebingungan dalam berbagai bentuk problem hidup soal ekonomi,
soal keluarga dan rumah tangga, soal kesehatan, soal pekerjaan, soal pendidikan
dan lain-lain banyak yang dikaruniai mendapatkan jalan keluar dengan sebabiyah
mengamalkan Sholawat Wahidiyah. Maka sudah seharusnyalah Sholawat Wahidiyah dan
Ajaran Wahidiyah disiarkan kepada masyarakat luas tanpa pilih bulu tersebut,
oleh karena secara manusiawi setiap orang membutuhkannya.
Maka dari itu diserukan kepada terutama
para yang sudah mengamalkan Sholawat Wahidiyah dan umumnya kepada siapa saja
yang mengetahui agar supaya Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah disiarkan
kepada masyarakat luas dengan ikhlas tanpa pamrih dan dengan bijaksana!. Dengan
ikhlas tanpa pamrih, baik pamrih yang bersifat moril lebih-lebih pamrih dalam
bentuk materiil. Memungut imbalan jasa berupa apa saja dengan dalih apapun
atas, penyerahan Lembaran Sholawat Wahidiyah sama sekali dilarang tidak
dibenarkan oleh Muallif Sholawat Wahidiyah. Menyiarkan dengan bijaksana,
artinya harus disertai keterangan dan penjelasan secukupnya sesuai situasi dan
kondisi agar tidak timbul salah paham lebih-lebih menjadi heboh di kalangan
masyarakat.
Penyiaran Wahidiyah harus dilaksanakan secara
lahir dan secara batin. Secara lahir dengan memberikan keterangan dan
penjelasan-penjelasan seperti diatas, dan secara batin dengan memohonkan kepada
Alloh SWT semoga dibukakan pintu hati kita dan diberikan hidayah taufiq
sebanyak-banyaknya. Yang disiarkan adalah ya Sholawat Wahidiyahnya ya Ajaran
Wahidiyah. Atau salah satu yang dimampuinya.
Firman Alloh dalam Al Qur'an :
Artinya kurang lebih :
"Dan hendaklah ada diantara kamu
segolongan umat yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung".
(3 - Ali 'Imron : 104),
Di dalam Al Qur'an Terjemahan Departemen
Ayama Rl diterangkan bahwa "Ma'ruf" ialah segala perbuatan yang
mendekatkan kepada Alloh, dan "Mungkar" ialah perbuatan yang
menjauhkan kita dari pada-NYA. Dan alhamdu Lillah Sholawat Wahidiyah - sekali
lagi berdasarkan pengalaman nyata boleh dikatakan sebagai "sarana"
untuk mendekatkan diri kepada Alloh dan sekaligus menjauhkan diri dari
perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Alloh. Dengan kata lain' sarana untuk
menuju yang ma'ruf dan meninggalkan yang mungkar sekaligus.
Bersabda Rosululloh SAW :
"Menyuruhlah (mengajaklah) kamu
sekalian kepada yang ma'ruf sekalipun engkau belum mengerjakannya, dan
mencegahlah dari yang mungkar sekalipun engkau belum menjauhinya" .
(Hadits Shoheh riwayat Thobroni dari Anas
bin Malik).
Dikatakan lagi dengan Hadits Shoheh Bukhori
"Sampaikanlah (kepada masyarakat ) apa
yang kamu sekali-an peroleh dari pada-KU sekalipun hanya satu ayat". (Diriwayatkan
oleh Bukhori dan Thirmidzi dari Ibnu Umar ) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar