Jumat, 01 Maret 2013

PENYIARAN WAHIDIYAH


PENYIARAN WAHIDIYAH

Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah disamping kita amalkan sendiri sekeluarga supaya disiarkan kepada masyarakat luas tanpa pandang bulu, tidak pilih-pilih. Siapa saja, golongan apa saja, dari tingkatan bagaimanapun juga, dari agama dan bangsa mana saja, pokoknya dari lapisan masyarakat yang bagaimanapun supaya diajak mengamalkan Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah ! .
Dasar Penyiaran "tidak pandang bulu" ini antara lain mengikuti jejak Rosuululloh SAW yang ke-Rasulannya meliputi seluruh ummat manusia sebagai firman Alloh:

Artinya kurang lebih :
"Dan tiada KAMI mengutus Engkau (Muhammad) melainkan untuk ummat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (34 - Saba' : 28).

Artinya kurang lebih :
"Dan tiada KAMI mengutus Engkau (Muharnmad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (21 - Al Anbiyaa : 107).
Setiap manusia dari bangsa apa saja dan dari tingkat­an manapun juga pasti ingin kepada kejernihan hati, ketenangan batin dan ketentraman jiwa untuk membangun kehidupan yang selamat sejahtera dan bahagia lahir batin di dunia sampai di akhirot.
Sholawat Wahidiyah, alhamdu Lillah sebagaimana terbukti dalam kenyataan yang dialami, oleh para Pengamalnya alhamdu Lillah dikaruniai atsar (manfaat) terutama berupa kejernihan hati, ketenangan batin dan ketentraman jiwa yang dibutuhkan oleh setiap orang tersebut. Dan di samping itu juga dikaruniai kebaikan-kebaikan dan manfaat-manfaat yang tidak sedikit macamnya. Bermacam-macam kesulitan, kesusahan dan kebingungan dalam berbagai bentuk problem hidup soal ekonomi, soal keluarga dan rumah tangga, soal kesehatan, soal pekerjaan, soal pendidikan dan lain-lain banyak yang dikaruniai mendapatkan jalan keluar dengan sebabiyah mengamalkan Sholawat Wahidiyah. Maka sudah seharusnyalah Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah disiarkan kepada masyarakat luas tanpa pilih bulu terse­but, oleh karena secara manusiawi setiap orang membutuhkannya.
Maka dari itu diserukan kepada terutama para yang sudah mengamalkan Sholawat Wahidiyah dan umumnya kepada siapa saja yang mengetahui agar supaya Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah disiarkan kepada masyarakat luas dengan ikhlas tanpa pamrih dan dengan bijaksana!. Dengan ikhlas tanpa pamrih, baik pamrih yang bersifat moril lebih-lebih pamrih dalam bentuk materiil. Memungut imbalan jasa berupa apa saja dengan dalih apapun atas, penyerahan Lembaran Sholawat Wahidiyah sama sekali dilarang tidak dibenarkan oleh Muallif Sholawat Wahidiyah. Menyiarkan dengan bijaksana, artinya harus disertai keterangan dan penjelasan secukupnya sesuai situasi dan kondisi agar tidak timbul salah paham lebih-lebih menjadi heboh di kalangan masyarakat.
Penyiaran Wahidiyah harus dilaksanakan secara lahir dan secara batin. Secara lahir dengan memberikan keterang­an dan penjelasan-penjelasan seperti diatas, dan secara batin dengan memohonkan kepada Alloh SWT semoga dibukakan pintu hati kita dan diberikan hidayah taufiq sebanyak-banyaknya. Yang disiarkan adalah ya Sholawat Wahidiyahnya ya Ajaran Wahidiyah. Atau salah satu yang dimampuinya.

Firman Alloh dalam Al Qur'an :
Artinya kurang lebih :
"Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung".
(3 - Ali 'Imron : 104),

Di dalam Al Qur'an Terjemahan Departemen Ayama Rl diterangkan bahwa "Ma'ruf" ialah segala perbuatan yang mendekatkan kepada Alloh, dan "Mungkar" ialah perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-NYA. Dan alhamdu Lillah Sholawat Wahidiyah - sekali lagi berdasarkan pengalaman nyata boleh dikatakan sebagai "sarana" untuk mendekatkan diri kepada Alloh dan sekaligus menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Alloh. Dengan kata lain' sarana untuk menuju yang ma'ruf dan meninggalkan yang mungkar sekaligus.
Bersabda Rosululloh SAW :

"Menyuruhlah (mengajaklah) kamu sekalian kepada yang ma'ruf sekalipun engkau belum mengerjakannya, dan mencegahlah dari yang mungkar sekalipun engkau belum menjauhinya" .
(Hadits Shoheh riwayat Thobroni dari Anas bin Malik).


Dikatakan lagi dengan Hadits Shoheh Bukhori


"Sampaikanlah (kepada masyarakat ) apa yang kamu sekali-an peroleh dari pada-KU sekalipun hanya satu ayat". (Diriwayatkan oleh Bukhori dan Thirmidzi dari Ibnu Umar ) .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar