POKOK-POKOK AJARAN WAHIDIYAH
- Definisi (Ta'rif) Ajaran Wahidiyah
Yang dimaksud dengan AJARAN WAHIDIYAH
adalah bimbingan praktis lahiriyah dan batiniyah didalam mengamalkan dan
menerapkan Tuntutan Rosululloh SAW mencakup bidang Syari'at, bidang Haqiqoh, meliputi
penerapan iman, pelaksanaan Islam, perwujudan Ihsan dan pembentukan akhlaaqul
kariimah.
Sumber dasar hukum Ajaran Wahidiyah adalah
Al Qur'an dan Sunnah Rosul SAW.
- Yang dimaksud dengan Pokok-pokok Ajaran Wahidiyah adalah rumusan Ajaran Wahidiyah dalam pokok-pokoknya yaitu :
* LILLAH-BILLAH
* LIRROSUL-BIRROSUL
* LILGHOOTS-BILGHOUTS DZII HAQQIN
HAQQOH
* YUKTI KULLA DZII
HAQQIN HAQQOH
* TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM
TSUMMAL ANFA’ FAL ANFA’
LILLAH, Artinya : Segala perbuatan apa saja
lahir maupun batin, baik yang hubungan langsung kepada Alloh wa Rosuulihii
shollalloohu 'alaihi wasallam, maupun yang hubungan di dalam masyarakat, bahkan
dalam hubungan dengan sesama makhluq, baik kedudukan hukumnya wajib, sunah atau
mubah, asal bukan perbuatan yang tidak diridloi Alloh, bukan perbuatan yang
merugikan, melaksanakannya supaya disertai niat beribadah mengabdikan diri
kepada Alloh dengan ikhlas tanpa pamrih !. LILLAHI TA'ALA !. Baik pamrih
ukhrowi, lebih-lebih pamrih duniawi !.
Jadi hidup kita 100% harus kita curahkan
untuk beribadah mengabdikan diri kepada Alloh dengan disertai niat LILLAH
tersebut. Asal bukan perbuatan yang terlarang perbuatan terlarang atau
merugikan, seperti maksiat atau mungkarot sama sekali tidak boleh diniati
ibadah LILLAH; dan kita harus berusaha menjauhi dan menghindarinya !. Didalam
menjauhi dan menghindari itulah yang harus dengan niat ibadah LILLAH !.
Demikian seterusnya didalam segala perbuatan apa saja. Termasuk makan, minum,
bekerja, tidur, istirahat dan sebagainya dan sebagainya !.
IKHLAS TANPA PAMRIH : Semata-mata karena
dan untuk Alloh. Tidak berarti menutup pintu harapan ingin terhadap pahala,
surga dan sebagainya atau takut siksa neraka dan sebagainya. Kita harus ingin
kepada hal-hal yang baik yang menguntungkan dan harus takut kepada. hal-hal
yang buruk yang merugikan. Akan tetapi didalam kita ingin atau takut itulah
yang harus kita niati ibadah LILLAH, sebab kita memang diperintah supaya
berharap kepada pahala, surga dan lain-lain, dan supaya takut kepada siksa, neraka
dan lain-lain. Jadi amal-amal ibadah kita apa saja seperti sembahyang, puasa
baca Al-qur'an, dzikir, baca sholawat, menolong orang dan sebagainya jangan
sampai karena didorong oleh rasa ingin. atau takut, melainkan didorong oleh
pengabdian diri, niat ibadah kepada Alloh ,dengan ikhlas tanpa pamrih !.
DASAR
/ DALILNYA LILLAAH
(1) “Dan tiadalah AKU menciptakan jin dan manusia melainkan agar supaya
mereka beribadah (mengabdikan diri) kepada-KU".
(Q : Surat (51) Adz-Dzariyat-ayat 56)
(2) "Dan tidaklah mereka
disuruh, melainkan supaya beribadah (mengabdikan diri) kepada Alloh dengan
ikhlas/ memurnikan ketaatan kepada-NYA".
(Q : Surat (98) Al Bayyinah ayat 5)
Jadi yang dimaksud "IBADAH" itu
tidak hanya terbatas menjalankan syare'at Islam seperti Syahadad, sholat,
puasa, zakat, haji, baca dzikir, baca Qur'an dan sebagainya saja, melainkan
seluruh bidang kita harus kita curahkan penuh 100% untuk ibadah dengan
menyertakan niat "LILLAAH" dalam segala gerak hidup dan kehidupan
kita ini seperti penjelasan LILLAAH diatas. Bekerja, makan, minum, tidur dan
sebagainya harus niat ibadah LILLAAHI TA'AALA ! .
(3) "Bersabda Rosululloh
shollalloohu 'alaihi wasallam
kepada Mua'dz bin Jabal" : "Ikhlaskanlah amalmu, maka amal ikhlas
yang sedikit saja sudah memadai (mencukupi) bagimu".
(riwayat Abu Mansyur Ad-Dailami)
KEBAIKAN
DAN KEUNTUNGAN LILLAAH
(4) “Barang siapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun
perempuan dan dia seorang mukmin, maka suhgguh akan KAMI berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sungguh akan KAMI berikan balasan pahala mereka dengan
balasan yang lebih baik daripada apa yang mereka kerjakan".
(Q
: Surat (16) An-Nahl Ayat 97)
(5) "Alangkah bahagianya orang-orang yang baramal dengan ikhlas. Mereka-mereka
itulah sebagai lampu-lampunya petunjuk, dimana segala fitnah yang digambarkan
sebagai kegelapan menjadi jelas bagi mereka".
(Hadits riwayat Abu Nu'aim dari Tsauban)
DAN
KECAMAN TERHADAP YANG TIDAK LILLAAH .
(1) "Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang-orang yang
mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Alloh sedikitpun?
Sesungguhnya ALLOH tidak memberi petunjuk kepada kaum yang dholim".
(Q
: Surat (28) Al Qoshos ayat 50)
Orang yang tidak LILLAAH, namanya
LIGHOIRILLAH. Berbuat tidak karena Alloh melainkan karena selain ALLOH. Istilah
Wahidiyah disebut LINNAFSI. Berbuat atau beramal hanya karena menuruti
keinginan dan kemauan hawa nafsunya. Kelihatan thoat hanya pada lahirnya saja.
Sedang batinnya adalah menuruti nafsu, berarti dia diperalat oleh nafsunya.
Diperbudak oleh nafsunya. Dengan kata lain dia mengabdi atau menyembah kepada
nafsunya sendiri !. Orang yang begini inilah yang termasuk golongan orang/kaum
yang dholim yang tidak akan mendapat petunjuk dari Alloh.
(2) "Sesungguhnya ALLOH tidak menerima daripada amal kecuali amal
yang sungguh-sungguh ikhlas (LILLAAH) semata mata mengharap rido-NYA".
(Hadits shoheh hasan yang diriwayatkan oleh
Imam Nase dari Abi Umamah).
(3) "Berhala sesembahan di bumi yang paling dimurkai dan dikecam
oleh ALLOH adalah "hawa nafsu".
(Hadits riwayat
Thobroni dari Abi Umamah)
Kesimpulannya orang yang beramal ibadah
hanya menuruti kemauan nafsunya, amal perbuatan apa saja berarti dia menyembah
kepada nafsunya sendiri. Dia adalah hamba dari pada nafsunya, dia mempertuhan
nafsunya, tidak merasa oleh karena nafsu itu justru yang paling dimurkai oleh
Alloh, maka dengan sendirinya orang yang menjadi hamba nafsu itulah orang yang
paling dimurkai Alloh.
BILLAAH : Dalam segala kehidupan, gerak
gerik kita atau perbuatan atau tindakan apa saja lahir dan batin/ dimanapun dan
kapanpun saja, supaya dalam hati senantiasa merasa bahwa yang menciptakan dan
menitahkan serta menggerakkan itu semua adalah ALLOH MAHA PENCIPTA !.
Jangan sekali-kali mengaku atau merasa
bahwa kita mempunyai kemampuan sendiri.
Ini mutlak, dalam segala hal supaya merasa
begitu. Baik dalam keadaan toat maupun ketika maksiat, harus merasa BILLAAH !.
Tanpa kecuali !. Ini harus kita sadari !.
(1) "Padahal Alloh-lah yang menciptakan kamu sekalian dan apa yang
kamu sakalian perbuat".
(Q : surat (37) As-Soffat ayat 96)
(2) “Tiada daya dan kekuatan (sedikitpun) melainkan dengan titah
Alloh".
(3) "Dari Abi Dzarrin berkata : Aku bertanya kepada Rosululloh
saw. Yaa Rosulalloh, amal-amal apakah yang lebih utama ?. Rosululloh
shollalloohu 'alaihi wasallam. menjawab :
"AL IIMAANU BILLAH" = Sadar
Billah".
(Hadits Muttafaq 'alaihi).
"Bersabarlah kamu dan tiadalah
kesabaranmu itu melainkan dengan (pertolongan) Alloh".
(16 - An-Nahl : 127).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar